Pada
era teknologi yang serba modern ini, magnet memegang peranan yang sangat
penting. Dari pengembangan sains, telah berhasil membuat alat transportasi yang
menggunakan magnet yang disebut kereta api monorel. Berbagai alat menggunakan
magnet seperti alat-alat rumah tangga dan alat-alat komunikasi. Apakah
sebenarnya magnet itu? Bagaimanakah prinsip kerja alat-alat itu berdasarkan
kemagnetan?
KEMAGNETAN
BAHAN
Kita
dapat menggolongkan benda berdasarkan sifatnya. Pernahkah kamu melihat benda
yang dapat menarik benda logam lain? Kemampuan suatu benda menarik benda lain
yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik
benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet.
Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Benda yang
dapat ditarik magnet disebut benda magnetik. Benda yang tidak dapat ditarik
magnet disebut benda nonmagnetik.
Benda
yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan ada yang ditarik
secara lemah. Oleh karena itu, benda dikelompokkan menjadi tiga, yaitu benda
feromagnetik, benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda yang ditarik
kuat oleh magnet disebut benda feromagnetik. Contohnya besi, baja, nikel, dan
kobalt. Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut benda paramagnetik.
Contohnya platina, tembaga, dan garam. Benda yang ditolak oleh magnet dengan
lemah disebut benda diamagnetik. Contohnya timah, aluminium, emas, dan bismuth.
Benda-benda
magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan
ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah
menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja
digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat
magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang.
Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Setiap
benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer. Cobalah mengingat kembali teori partikel zat di kelas VII.
Prinsip
membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan
menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok,
induksi, dan arus listrik.
1.
Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Besi
yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok
dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet
elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu
arah.
2.
Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi
dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja
diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan
baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya
teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga
dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung
besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang
selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet
batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan
dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3.
Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
Selain
dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik.
Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah
(DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya
teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat
menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut
magnet listrik atau elektromagnet.
Besi
yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk
bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam
maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah
putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan
demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
Setelah
kita dapat membuat magnet tentu saja ingin menyimpannya. Agar sifat kemagnetan
sebuah magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker
(sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertu- juan
untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk ran- tai tertutup. Untuk
menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker yang dihubungkan dengan
dua kutub magnet yang berlawanan. Jika berupa magnet U untuk menyimpan
diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya.
Kita
sudah mengetahui benda magnetik dapat dijadikan magnet. Sebaliknya magnet juga
dapat dihilangkan kemagnetannya. Bagaimana caranya? Sebuah magnet akan hilang
sifat kemagnetannya jika magnet dipanaskan, dipukul-pukul, dan dialiri arus
listrik bolak-balik. Magnet yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan
menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan
pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan
arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah
arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan
arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.
KUTUB
MAGNET
Di
awal bab ini kamu sudah mengenal istilah kutub magnet. Selanjutnya di bagian
ini kamu akan lebih memperdalam sifat-sifat kutub magnet. Jika magnet batang
ditaburi serbuk besi atau paku- paku kecil, sebagian besar serbuk besi maupun
paku akan melekat pada kedua ujung magnet. Bagian kedua ujung magnet akan lebih
banyak serbuk besi atau paku yang menempel daripada di bagian tengahnya. Hal
itu menunjukkan bahwa gaya tarik magnet paling kuat terletak pada
ujung-ujungnya. Ujung magnet yang memiliki gaya tarik paling kuat itulah yang
disebut kutub magnet. Bagai- manakah menentukan jenis kutub magnet?
Sebuah
magnet batang yang tergantung bebas dalam keadaan setimbang, ujung-ujungnya
akan menunjuk arah utara dan arah selatan bumi. Ujung magnet yang menunjuk arah
utara bumi disebut kutub utara magnet. Sebaliknya, ujung magnet yang menunjuk
arah selatan bumi disebut kutub selatan magnet.
Setiap
magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Alat yang
digunakan untuk menunjukkan arah utara bumi atau geografis disebut kompas.
Kompas merupakan magnet jarum yang dapat bergerak bebas pada sebuah poros. Pada
keadaan setimbang salah satu ujung magnet jarum menunjuk arah utara dan ujung
lainnya menunjuk arah selatan.
Kamu
sudah mengetahui bahwa magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Apabila dua kutub magnet didekatkan akan saling mengadakan interaksi.
Jenis interaksi bergantung jenis-jenis kutub yang berdekatan. Apakah yang
terjadi jika kutub utara sebuah magnet didekatkan dengan kutub utara magnet
lain? Atau sebaliknya, apakah yang terjadi jika kutub utara sebuah magnet
didekatkan dengan kutub selatan magnet lain?
Kamu
sudah melakukan kegiatan berupa menginteraksikan dua magnet; jika kutubnya
senama akan saling menolak tetapi jika kutubnya berbeda akan saling menarik.
Pada saat dua magnet terpisah jarak yang jauh, belum terasa adanya gaya tarik
atau gaya tolak. Makin dekat kedua magnet, makin terasa kuat gaya tarik atau
gaya tolaknya.
Jika
di sekitar magnet batang diletakkan benda-benda mag- netik, benda-benda itu
akan ditarik oleh magnet. Makin dekat dengan magnet, gaya tarik yang dialami
benda makin kuat. Makin jauh dari magnet makin kecil gaya tarik yang dialami
benda. Ruang di sekitar magnet yang masih terdapat pengaruh gaya tarik magnet
disebut medan magnet. Pada tempat tertentu benda tidak mendapat penga- ruh gaya
tarik magnet. Benda yang demikian dikatakan berada di luar medan magnet. Medan
magnet tidak dapat dilihat dengan mata. Namun, keberadaan dan polanya dapat
ditunjukkan.
Garis-garis
yang menggambarkan pola medan magnet di- sebut garis-garis gaya magnet.
Garis-garis gaya magnet tidak pernah berpotongan satu sama lainnya. Garis-garis
gaya magnet keluar dari kutub utara, masuk (menuju) ke kutub selatan. Makin
banyak jumlah garis-garis gaya magnet makin besar kuat medan magnet yang
dihasilkan. Apapun bentuknya sebuah magnet memiliki medan magnet yang digambar
berupa garis lengkung.
Dua
kutub magnet yang tidak sejenis saling berdekatan pola medan magnetnya juga
berupa garis lengkung yang keluar dari kutub utara magnet menuju kutub selatan
magnet. Bagaimanakah kerapatan pola medan magnet dua kutub magnet yang makin
berdekatan?
Pada
dua kutub magnet yang tak sejenis, garis-garis gaya magnetnya keluar dari kutub
utara dan masuk ke kutub selatan magnet lain. Itulah sebabnya dua kutub magnet
yang tidak sejenis saling tarik-menarik.
Pada
dua kutub magnet yang sejenis, garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub
utara masing-masing cenderung saling menolak. Mengapa? Karena arah garis gaya
berlawanan, terjadilah tolak-menolak antara garis-garis gaya yang keluar kedua
kutub utara magnet. Hal itulah yang menyebabkan dua kutub yang sejenis saling
menolak.
KEMAGNETAN
BUMI
1.
Bumi Sebagai Magnet
Kamu
sudah mengetahui sebuah magnet batang yang tergantung bebas akan menunjuk arah
tertentu. Pada bagian ini, kamu akan mengetahui mengapa magnet bersikap seperti
itu. Pada umumnya sebuah magnet terbuat dari bahan besi dan nikel. Keduanya
memiliki sifat kemagnetan karena tersusun oleh magnet- magnet elementer. Batuan-batuan
pembentuk bumi juga mengan- dung magnet elementer. Bumi dipandang sebagai
sebuah magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan bumi. Mag-
net bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet
bumi terletak di sekitar kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi
terletak di sekitar kutub utara bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang
dapat memengaruhi jarum kompas dan magnet batang yang tergantung bebas.
Medan
magnet bumi digambarkan dengan garis-garis leng- kung yang berasal dari kutub
selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah
utara-selatan geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan
garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara-selatan geo-
grafis. Adakah pengaruh penyimpangan magnet bumi terhadap ja- rum kompas?
2.
Deklinasi dan Inklinasi
Ambillah
sebuah kompas dan letakkan di atas meja dengan penunjuk utara (N) tepat
menunjuk arah utara. Amatilah kutub utara jarum kompas. Apakah kutub utara
jarum kompas tepat menunjuk arah utara (N)? Berapakah sudut yang dibentuk
antara kutub utara jarum kompas dengan arah utara (N)?
Jika
kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat
menunjuk arah utara dengan tepat. Penyim- pangan jarum kompas itu terjadi
karena letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi,
tetapi menyimpang terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis
gaya magnet bumi mengalami penyimpangan terhadap arah utara-selatan bumi.
Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap
arah utara-selatan bumi (geografis). Su- dut yang dibentuk oleh kutub utara
jarum kompas dengan arah
Pernahkah
kamu memerhatikan mengapa kedudukan jarum kompas tidak mendatar. Penyimpangan
jarum kompas itu terjadi ka- rena garis-garis gaya magnet bumi tidak sejajar
dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas
me- nyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara
jarum kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut
yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi
(Gambar 11.16). Alat yang digunakan untuk menentukan besar inklinasi
disebut inklinator.
MEDAN
MAGNET DI SEKITAR ARUS
Anggaplah
arus listrik terletak di antara telapak tangan kanan dan magnet jarum kompas.
Jika arus listrik searah dengan keempat jari, kutub utara magnet jarum akan me-
nyimpang sesuai ibu jari. Cara penentuan arah sim- pangan magnet jarum kom- pas
demikian disebutkai- dah telapak tangan kanan.
LISTRIK
Medan
magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan secara tidak sengaja oleh
Hans Christian Oersted (1770-1851), ke- tika akan memberikan kuliah bagi
mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet
jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan
makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah
penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam
kawat.
Gejala
itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus
listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak
bereaksi.
Perubahan
arah arus listrik ternyata juga memengaruhi perubahan arah penyimpangan jarum
kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet.
Bagaimanakah
menentukan arah medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik?
Jika
arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan
menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah
putaran jarum jam.
Jika
arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju
kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran
jarum jam.
1.
Pola Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
Gejala
penyimpangan magnet jarum di sekitar arus listrik membuktikan bahwa arus
listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Arah
medan magnet yang ditimbulkan arus listrik dapat di- terangkan melalui aturan
atau kaidah berikut. Anggaplah suatu peng- hantar berarus listrik digenggam
tangan kanan. Perhatikan Gambar
11.18.
Jika arus listrik searah ibu jari, arah medan magnet yang tim- bul searah
keempat jari yang menggenggam. Kaidah yang demikian disebut kaidah tangan kanan
menggenggam.
Rancanglah
suatu kegiatan untuk membuktikan adanya medan magnet di sekitar penghantar
berarus listrik. Peralatan yang tersedia antara lain serbuk besi, penghantar,
kertas, dan baterai. Gambarlah sketsa model kegiatanmu.
2.
Solenoida
Pada
uraian sebelumnya kamu sudah mempelajari medan magnet yang timbul pada
penghantar lurus. Bagaimana jika peng- hantarnya melingkar dengan jumlah
banyak? Sebuah penghantar melingkar jika dialiri arus listrik akan menghasilkan
medan listrik seperti Gambar 11.19.
Penghantar
melingkar yang berbentuk kumparan panjang disebut solenoida. Medan magnet yang
ditimbulkan oleh solenoida akan lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh
sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Tahukah kamu
mengapa demikian?
Jika
solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan
magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus
listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya magnet pada solenoida
merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar. Gabungan
itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet
batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang
satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub
selatan.
ELEKTROMAGNET
Medan
magnet yang dihasilkan oleh solenoida berarus listrik tidak terlalu kuat. Agar
medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bertambah kuat, maka di
dalamnya harus dimasukkan inti besi lunak. Besi lunak merupakan besi yang tidak
dapat dibuat menjadi magnet tetap. Solenoida berarus listrik dan dilengkapi de-
ngan besi lunak itulah yang dikenal sebagai elektromagnet.
1.
Faktor yang Memengaruhi Kekuatan Elektromagnet
Apakah
yang memengaruhi besar medan magnet yang di- hasilkan elektromagnet? Sebuah
elektromagnet terdiri atas tiga unsur penting, yaitu jumlah lilitan, kuat arus,
dan inti besi.
Makin
banyak lilitan dan makin besar arus listrik yang menga- lir, makin besar medan
magnet yang dihasilkan. Selain itu medan magnet yang dihasilkan elektromagnet
juga tergantung pada inti besi yang digunakan. Makin besar (panjang) inti besi
yang berada dalam solenoida, makin besar medan magnet yang dihasilkan elektro-
magnet. Jadi kemagnetan sebuah elektromagnet bergantung besar kuat arus yang
mengalir, jumlah lilitan, dan besar inti besi yang digunakan.
Elektromagnet
menghasilkan medan magnet yang sama de- ngan medan magnet sebuah magnet batang
yang panjang. Elektro- magnet juga mempunyai dua kutub yaitu ujung yang satu
merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.
Dibandingkan
magnet biasa, elektromagnet banyak mempu- nyai keunggulan. Karena itulah
elektromagnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa keunggulan
elektromagnet antara lain sebagai berikut.
a.
Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang besar dengan
cara mengubah salah satu atau ketiga dari kuat arus listrik, jumlah lilitan dan
ukuran inti besi.
b. Sifat
kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan de- ngan cara memutus dan
menghubungkan arus listrik meng- gunakan sakelar.
c .
Dapat dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebu- tuhan yang
dikehendaki.
d.
Letak kutubnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah arah arus listrik.
Kekuatan elektromagnet akan bertambah, jika:
a. arus yang melalui kumparan bertambah,
b. jumlah lilitan diperbanyak,
c. memperbesar/memperpanjang inti besi.
2.
Kegunaan Elektromagnet
Beberapa
peralatan sehari-hari yang menggunakan elektromagnet antara lain seperti
berikut.
a. Bel
listrik
Bel
listrik terdiri atas dua elektromagnet dengan setiap sole- noida dililitkan
pada arah yang berlawanan (perhatikan Gambar
11.21).
Apabila sakelar ditekan, arus listrik akan mengalir melalui solenoida. Teras
besi akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur dan pengetuk akan
memukul bel (lonceng) menghasilkan bunyi. Tarikan kepingan besi lentur oleh
elektromagnet akan me- misahkan titik sentuh dan sekrup pengatur yang berfungsi
sebagai interuptor. Arus listrik akan putus dan teras besi hilang kemag-
netannya. Kepingan besi lentur akan kembali ke kedudukan semula. Teras besi
akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul
bel (lonceng) menghasilkan bunyi kembali. Proses ini berulang-ulang sangat
cepat dan bunyi lonceng terus terdengar.
b.
Relai
Relai
berfungsi sebagai sakelar untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik yang
besar pada rangkaian lain dengan menggunakan arus listrik yang kecil. Ketika
sakelar S ditutup arus listrik kecil mengalir pada kumparan. Teras besi akan
menjadi magnet (elektromagnet) dan menarik kepingan besi lentur. Titik sentuh C
akan tertutup, menyebabkan rangkaian lain yang mem- bawa arus besar akan
tersambung. Apabila sakelar S dibuka, teras besi hilang kemagnetannya, keping
besi lentur kembali ke kedudukan semula. Titik sentuh C terbuka dan rangkaian
listrik lain terputus.
c.
Telepon
Telepon
terdiri dari dua bagian yaitu bagian pengirim (mikrofon) dan bagian penerima (telepon).
Prinsip kerja bagian mikrofon adalah mengubah gelombang suara menjadi getaran-
getaran listrik. Pada bagian pengirim ketika seseorang berbicara akan
menggetarkan diafragma aluminium. Serbuk-serbuk karbon yang terdapat pada
mikrofon akan tertekan dan menyebabkan hambatan serbuk karbon mengecil. Getaran
yang berupa sinyal listrik akan mengalir melalui rangkaian listrik.
Prinsip
kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi.
Sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon diterima oleh pesawat telepon. Apabila
sinyal listrik berubah-ubah mengalir pada kumparan, teras besi akan menjadi
elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah (perhatikan Gambar 11.23). Dia-
fragma besi lentur di hadapan elektromagnet akan ditarik dengan gaya yang
berubah-ubah. Hal ini menyebabkan diafragma bergetar. Getaran diafragma
memengaruhi udara di hadapannya, sehingga udara akan dimampatkan dan
direnggangkan. Tekanan bunyi yang dihasilkan sesuai dengan tekanan bunyi yang
dikirim melalui mi- krofon.
d.
Katrol Listrik
Elektromagnet
yang besar digunakan untuk mengangkat sampah logam yang tidak terpakai. Apabila
arus dihidupkan katrol listrik akan menarik sampah besi dan memindahkan ke
tempat yang dikehendaki. Apabila arus listrik dimatikan, sampah besi akan jatuh.
Dengan cara ini sampah yang berupa tembaga, aluminium, dan seng dapat
dipisahkan dengan besi.
Kebaikan
katrol listrik adalah:
a.
mampu mengangkat sampah besi dalam jumlah besar
b.
dapat mengangkat/memindahkan bongkahan besi yang tanpa rantai c . membantu
memisahkan antara logam feromagnetik dan bukan feromagnetik.
GAYA
LORENTZ
Di
depan telah dijelaskan bahwa kawat berarus listrik menimbulkan medan magnet.
Apakah yang terjadi jika kawat berarus listrik berada dalam medan magnet tetap?
Interaksi
medan magnet dari kawat berarus dengan medan magnet tetap akan menghasilkan
gaya magnet. Pada peristiwa ini terdapat hubungan antara arus listrik, medan
magnet tetap, dan gaya magnet. Hubungan besaran-besaran itu ditemukan oleh
fisikawan Belanda, Hendrik Anton Lorentz (1853-1928). Dalam penyelidikan- nya
Lorentz menyimpulkan bahwa besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurus dengan
kuat arus, kuat medan magnet, panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus
listrik dengan arah medan magnet. Untuk menghargai jasa penemuan H.A. Lorentz,
gaya tersebut disebut gaya Lorentz. Apabila arah arus listrik tegak lurus
dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz dirumuskan.
Dengan:
F = B . I . l
F = gaya Lorentz satuan newton (N)
B = kuat medan magnet satuan tesla (T).
l = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
Berdasarkan
rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah
medan magnet, besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat arus
listrik, dan kuat medan magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika
panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet makin besar. Kawat
panjangnya 2 m berada tegak lurus dalam medan magnet 20 T. Jika kuat arus
listrik yang mengalir 400 mA, berapakah besar gaya Lorentz yang dialami kawat?
Penyelesaian:
Diketahui:
l = 2 m
B = 20 T
I = 400 mA = 0,4 m
Ditanya:
F = … ?
Jawab:
F = l . I ´. B
= 2 .
0,4 .20
= 16 N
Arah
gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arah
medan
magnet. Untuk menentukan arah gaya Lorentz digunakan kaidah atau aturan tangan
kanan. Caranya rentangkan ketiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari
tengah sedemikian hingga mem- bentuk sudut 900 (saling tegak lurus). Jika ibu
jari menunjukan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah
medan magnet (B) maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F).
Dalam bentuk tiga dimensi, arah yang tegak lurus mendekati pembaca diberi
simbol. Adapun arah yang tegak lurus menjauhi pembaca diberi simbol .
Gaya
Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat
dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi gerak. Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan
alat-alat ukur listrik. Motor listrik banyak dijumpai pada tape recorder, pompa
air listrik, dan komputer. Adapun, contoh alat ukur listrik yaitu amperemeter,
voltmeter, dan ohmmeter.
Istilah
- istilah penting
interuptor :
pemutus arus.
kemagnetan :
gejala fisika pada bahan yang memiliki kemampuan menimbulkan medan magnet.
kutub magnet :
kedua ujung besi (magnet) yang paling kuat daya tariknya.
magnet elementer :
bagian terkecil dari magnet yang masih mempunyai sifat magnet.
motor listrik : alat
untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
solenoida :
kumparan yang panjang.
relai : alat
yang bekerja atas dasar penggunaan arus yang kecil untuk menghubungkan atau
memutuskan arus listrik yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar